๐ต๐ฆ๐ฌ๐ด ๐ฆ๐ฌ๐ด๐ฑ๐ญ๐ข๐ฏ๐ข๐ด๐ช
๐ ๐ค๐ฃ๐จ๐๐ฅ ๐ฉ๐๐ ๐จ ๐๐ ๐จ๐ฅ๐ก๐๐ฃ๐๐จ๐
A. pengertian
=> Teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena, baik alamiah maupun sosial. Penjelasan tersebut disampaikan secara sistematis dan logis, berdasarkan fakta dan data yang akurat, sehingga pembaca dapat memahami bagaimana dan mengapa suatu peristiwa atau fenomena itu terjadi. Teks eksplanasi seringkali menggunakan kausalitas (hubungan sebab-akibat) untuk menjelaskan proses tersebut.
B. struktur teks eksplanasi
=> 1. Pernyataan Umum (Pendahuluan): Bagian ini berisi pengantar umum tentang topik yang akan dijelaskan. Pernyataan umum memberikan gambaran umum tentang fenomena atau proses yang akan dibahas. Tujuannya adalah untuk memberikan konteks dan latar belakang kepada pembaca.
2. Deretan Penjelasan (Isi): Bagian ini merupakan inti dari teks eksplanasi. Di sini, proses atau fenomena dijelaskan secara rinci dan sistematis, biasanya dengan urutan langkah-langkah atau tahapan-tahapan. Penjelasan ini disusun secara logis dan didukung oleh fakta, data, dan informasi yang akurat. Seringkali menggunakan hubungan sebab-akibat untuk menjelaskan proses yang terjadi.
3. Interpretasi (Kesimpulan): Bagian ini berisi kesimpulan atau rangkuman dari seluruh penjelasan yang telah disampaikan. Kesimpulan dapat berupa penegasan kembali dari pernyataan umum atau memberikan pandangan akhir terhadap fenomena yang dijelaskan. Kesimpulan ini membantu pembaca untuk memahami inti dari teks eksplanasi secara keseluruhan.
C. jenis-jenis teks eksplanasi.
=> Teks eksplanasi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan berbagai kriteria, namun tidak ada klasifikasi yang baku dan tunggal. Berikut beberapa pengelompokan yang umum digunakan:
Berdasarkan Objek yang Dijelaskan:
- Teks eksplanasi tentang proses alam: Menjelaskan proses-proses alamiah seperti siklus air, pembentukan gunung berapi, terjadinya gerhana, dan lain-lain.
- Teks eksplanasi tentang proses sosial: Menjelaskan proses-proses sosial seperti terbentuknya negara, perkembangan teknologi, penyebaran agama, dan lain-lain.
- Teks eksplanasi tentang proses teknologi: Menjelaskan proses kerja suatu teknologi, seperti cara kerja mesin, perkembangan internet, dan lain-lain.
Berdasarkan Cara Penyampaian:
- Eksplanasi kausalitas: Menekankan pada hubungan sebab-akibat dari suatu fenomena. Penjelasan difokuskan pada mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi.
- Eksplanasi kronologis: Menjelaskan suatu fenomena berdasarkan urutan waktu kejadian. Penjelasan disusun secara kronologis, mengikuti alur waktu peristiwa.
- Eksplanasi komparatif: Menjelaskan suatu fenomena dengan membandingkannya dengan fenomena lain yang serupa atau berbeda. Penjelasan ini menekankan pada persamaan dan perbedaan antar fenomena.
Berdasarkan Bentuk Penyajian:
- Eksplanasi naratif: Menyampaikan penjelasan dalam bentuk cerita atau narasi, sehingga lebih mudah dipahami dan diingat.
- Eksplanasi deskriptif: Menyampaikan penjelasan dengan cara mendeskripsikan secara detail ciri-ciri atau karakteristik dari objek yang dijelaskan.
D. Ciri-ciri teks eksplanasi
=> - Menggunakan fakta dan data: Teks eksplanasi selalu didasarkan pada fakta dan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Informasi yang disampaikan bukan opini atau dugaan semata.
- Sistematis dan logis: Penjelasan dalam teks eksplanasi disusun secara sistematis dan logis, mengikuti alur berpikir yang jelas dan mudah dipahami. Informasi disajikan secara terstruktur dan terurut.
- Objektif: Teks eksplanasi bersifat objektif, artinya tidak memihak atau mengandung unsur subjektivitas penulis. Penulis hanya menyampaikan fakta dan data tanpa menambahkan opini atau perasaan pribadi.
- Menggunakan kausalitas (hubungan sebab-akibat): Teks eksplanasi seringkali menjelaskan suatu fenomena dengan menunjukkan hubungan sebab-akibat dari peristiwa atau proses yang terjadi. Penjelasan ini membantu pembaca memahami mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi.
- Menggunakan bahasa baku: Teks eksplanasi umumnya menggunakan bahasa baku yang formal dan lugas, sehingga mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang.
- Menggunakan konjungsi kausalitas: Kata-kata penghubung yang menunjukkan hubungan sebab-akibat (misalnya, karena, sebab, akibat, oleh karena itu, sehingga, dan lain-lain) sering digunakan untuk menghubungkan antar kalimat atau paragraf dalam teks eksplanasi.
- Menggunakan istilah teknis (jika diperlukan): Tergantung pada topiknya, teks eksplanasi mungkin menggunakan istilah-istilah teknis atau khusus yang relevan dengan bidang ilmu tertentu. Namun, istilah-istilah tersebut harus dijelaskan dengan jelas agar mudah dipahami oleh pembaca awam.
- Bertujuan untuk menjelaskan: Tujuan utama teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan suatu proses, fenomena, atau konsep dengan cara yang jelas, akurat, dan mudah dipahami.
E. tujuan teks eksplanasi
=> - Memberikan pemahaman: Tujuan utama adalah memberikan pemahaman yang komprehensif kepada pembaca tentang suatu topik tertentu. Penjelasan yang diberikan harus akurat, jelas, dan mudah dipahami.
- Menjelaskan proses: Teks eksplanasi seringkali menjelaskan proses terjadinya suatu peristiwa atau fenomena, baik secara alamiah maupun buatan manusia. Penjelasan ini dapat berupa langkah-langkah, tahapan, atau urutan kejadian.
- Menjelaskan sebab-akibat: Teks eksplanasi seringkali menekankan pada hubungan sebab-akibat dari suatu peristiwa atau fenomena. Penjelasan ini membantu pembaca memahami mengapa suatu peristiwa terjadi dan apa dampaknya.
- Memberikan informasi: Teks eksplanasi memberikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada pembaca. Informasi ini didasarkan pada fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Meningkatkan pengetahuan: Dengan membaca teks eksplanasi, pembaca diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya tentang suatu topik tertentu.
- Menghilangkan kebingungan: Teks eksplanasi bertujuan untuk menghilangkan kebingungan atau kesalahpahaman pembaca tentang suatu topik yang kompleks atau sulit dipahami.
F. aspek kebahasaan teks eksplanasi
=> - Kata teknis/istilah khusus: Tergantung pada topiknya, teks eksplanasi mungkin menggunakan kata-kata teknis atau istilah khusus yang relevan dengan bidang ilmu tertentu. Namun, penggunaan istilah teknis harus diimbangi dengan penjelasan yang mudah dipahami agar pembaca awam pun dapat mengerti.
- Kalimat deklaratif: Teks eksplanasi umumnya menggunakan kalimat deklaratif (pernyataan) untuk menyampaikan fakta dan data secara lugas dan objektif. Kalimat tanya atau kalimat perintah jarang digunakan, kecuali untuk tujuan tertentu seperti mengajukan pertanyaan retoris.
- Kata kerja aktif: Penggunaan kata kerja aktif lebih disukai daripada kata kerja pasif karena lebih langsung dan mudah dipahami. Kata kerja aktif membuat teks lebih dinamis dan mudah diikuti alurnya.
- Konjungsi kausalitas: Kata penghubung yang menunjukkan hubungan sebab-akibat (misalnya, karena, sebab, akibat, oleh karena itu, sehingga, dan lain-lain) sangat penting dalam teks eksplanasi untuk menghubungkan antar kalimat atau paragraf dan menunjukkan alur berpikir yang logis.
- Kata penghubung temporal: Kata penghubung yang menunjukkan urutan waktu (misalnya, kemudian, setelah itu, selanjutnya, akhirnya, dan lain-lain) sering digunakan dalam teks eksplanasi, terutama yang menjelaskan proses secara kronologis.
- Bahasa baku: Teks eksplanasi umumnya menggunakan bahasa baku (formal) yang sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa non-baku atau bahasa gaul harus dihindari.
- Cakupan kosakata: Kosakata yang digunakan harus tepat dan sesuai dengan konteks. Penggunaan sinonim dan antonim dapat memperkaya teks, tetapi harus dilakukan secara tepat dan tidak berlebihan.
- Struktur kalimat efektif: Kalimat yang digunakan harus efektif, artinya singkat, padat, dan jelas. Hindari kalimat yang bertele-tele atau ambigu.
- Objektivitas: Bahasa yang digunakan harus objektif, artinya tidak memihak atau mengandung unsur subjektivitas penulis. Penulis hanya menyampaikan fakta dan data tanpa menambahkan opini atau perasaan pribadi.
G. contoh teks eksplanasi
=> Judul: Mengapa Langit Berwarna Biru?
Pernyataan Umum: Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa langit berwarna biru? Jawabannya terletak pada bagaimana cahaya matahari berinteraksi dengan atmosfer bumi.
Deretan Penjelasan: Cahaya matahari terdiri dari berbagai warna. Ketika cahaya matahari memasuki atmosfer, ia bertabrakan dengan molekul udara. Warna biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada warna lain, sehingga lebih mudah tersebar oleh molekul udara. Proses penyebaran cahaya ini disebut hamburan Rayleigh. Akibatnya, warna biru tersebar ke segala arah, membuat langit tampak berwarna biru.
Interpretasi: Jadi, langit tampak biru karena hamburan Rayleigh, yaitu penyebaran cahaya biru oleh molekul udara di atmosfer. Pada saat matahari terbit dan terbenam, langit tampak berwarna jingga atau merah karena cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang (merah dan jingga) lebih mudah menembus atmosfer.
Komentar
Posting Komentar